Di balik warna hijau yang pekat dan
bentuknya yang kerap dihindari anak-anak, brokoli justru punya manfaat besar.
Menurut Dr Rangan Chatterjee, penulis “The Four Pillar Plan” dan seorang
koresponden program BBC Doctor in the House, brokoli dapat berfungsi sebagai
penyelamat kehidupan.
Dalam artikel yang ditulisnya, manfaat brokoli
dimulai dari usus, setelah melakukan perjalanan melalui usus kecil, dan mulai
berkembang dari tempat tersebut. Setelah serat yang dicerna dari brokoli
mencapai usus besar, kata Chatterjee, bakteri usus mulai “berpesta” serat dan
membuat asam lemak rantai pendek. Hasilnya, koloni bakteri usus yang seimbang,
usus yang sehat, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Kesehatan usus sangat penting. Selain
pengaruhnya pada fungsi pencernaan, juga pada suasana hati dan fungsi otak.
“Selain itu juga memengaruhi berat badan dan potensi nyeri sendi,”
menurut Chatterjee. Pikiran yang sehat Sebenarnya, hubungan antara
bakteri usus yang sehat dan pikiran yang sehat relatif baru.
Menurut Harvard University Medical School,
gangguan usus seseorang bisa menjadi penyebab kecemasan, stres, atau depresi.
Sebab, otak dan sistem gastrointestinal memiliki hubungan yang erat. Jika pola
makan tidak sehat, maka dapat menyebabkan hubungan ini muncul. Sebaliknya, jika
mengasup makanan penambah kesehatan usus seperti brokoli, maka dapat menurunkan
risiko masalah kesehatan mental.
Brokoli juga memberikan banyak manfaat
lain termasuk kesehatan jantung, kesehatan mata, pencegahan kanker, dan
pengurangan kolesterol, menurut penelitian sebelumnya. Namun, pastikan memasak
dan mengonsumsi brokoli dengan cara paling efisien untuk mendapatkan hasil
maksimal. Salah satu caranya adalah dengan tidak menggoreng, melainkan merebus,
mengukus, atau memakannya mentah-mentah.
0 Komentar