Ada dua jenis
orang di dunia ini: mereka yang doyan makan buah bersama kulitnya dan mereka
yang harus mengupasnya terlebih dulu sebelum melahapnya. Meski begitu, buah
lainnya ternyata lebih baik jika dimakan tanpa dikupas.
Jadi, cara
makan buah mana yang terbaik? Dikupas atau dimakan utuh bersama kulitnya?
Simak ulasan
lengkap yang diberikan Hello Sehat (hellosehat.com) berikut ini.
Apakah buah kupas selalu lebih sehat?
Sebenarnya, yang manapun cara favorit Anda untuk makan buah tidak terlalu masalah. Yang penting adalah Anda tetap sebisa mungkin mengonsumsi buah setiap hari. Meski begitu, mengupas kulit buah bisa membuat Anda kehilangan sejumlah nutrisi yang penting bagi tubuh.
Ya.
Kebanyakan orang menganggap bahwa daging buah adalah bagian yang paling
bergizi. Anggapan ini kurang tepat, lho! Justru, kandungan vitamin, mineral,
dan senyawa lainnya yang bermanfaat paling banyak tersimpan di kulit
buah. Dengan mengupas kulitnya, Anda malah akan kehilangan sekitar
sepertiga dari nutrisi tersebut.
Misalnya saja apel. Satu buah apel utuh dengan kulitnya bisa
mengandung vitamin K lebih dari 332%, vitamin C lebih dari 142%, kalsium
20% lebih banyak, dan hingga kalium 19% lebih banyak daripada apel yang sudah
dikupas. Kenapa nilai gizi keduanya bisa berbeda, padahal masih sama-sama apel?
Hal ini
disebabkan oleh kandungan air dalam daging buah yang bisa menguap setelah
dikupas. Hilangnya kandungan air dapat mengganggu keseimbangan pH beberapa
buah, sehingga bisa menghilangkan kandungan nutrisinya. Beberapa vitamin dan
mineral yang tidak tahan panas juga bisa menguap setelah buah dikupas dan
dipotong, seperti vitamin C.
Selain
memiliki kandungan gizi yang lebih komplit, masih ada banyak lagi manfaat yang
bisa Anda dapat dari makan buah-buahan masih dengan kulitnya.
Makan
kulit buah tinggi kandungan seratnya
Kulit buah mengandung lebih banyak serat daripada dalam dagingnya, terutama jenis serat yang tidak larut air.
Satu buah apel utuh, misalnya, mengandung
hingga 2,4 gram serat. Setengah dari jumlah tersebut terkandung di dalam
kulitnya.
Asupan serat tidak larut dapat membantu mencegah dan
mengobati sembelit. Terlebih, kandungan serat yang tinggi pada kulit buah mampu
membuat Anda merasa kenyang lebih lama daripada makan buah yang
sudah dikupas. Rasa kenyang ini akhirnya mengurangi asupan kalori
yang Anda konsumsi sehingga berdampak pada penurunan berat badan.
Kulit buah juga mengandung porsi serat larut
air yang cukup tinggi. Pectin, salah satu jenis serat larut air dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah. Pectin dapat
Anda temukan di kulit apel, buah-buahan beri (stroberi, blackberry,
raspberry), persik (peach), ceri, anggur, dan jeruk.
Kulit buah mengandung antioksidan tinggi
Penelitian membuktikan bahwa kandungan antioksidan dalam buah lebih terkonsentrasi pada bagian kulitnya.
Sebuah studi menemukan bahwa tingkat antioksidan pada
kulit buah bisa 328 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam
daging buah itu sendiri.
Antioksidan itu sendiri berperan untuk melawan radikal
bebas dalam tubuh, yang merupakan biang keladi radang sendi, penyakit
jantung, aterosklerosis, stroke, hipertensi, tukak
lambung, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, hingga
kanker. Penelitian menemukan bahwa memakan apel dengan kulitnya lebih
efektif membunuh sel kanker dibandingkan dengan yang sudah dikupas.
Namun ternyata..
Kulit buah mengandung pestisida
Kulit buah memang mengandung banyak manfaat, tetapi perlu diperhatikan bahwa pestisida juga terkandung pada kulit buah. Namun ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Perlu diingat bahwa kadar pestisida di permukaan
kulit buah dan sayuran tidaklah tinggi dan membahayakan. Oleh
karena itu, bagi Anda yang tetap ingin mengonsumsi buah dengan
kulitnya tidak perlu khawatir karena hal ini tidak akan memberikan efek negatif
pada ubuh.
Cara termudah untuk menghilangkan pestisida pada
kulit buah dengan mencucinya.
Penelitian menyatakan bahwa sekitar 41
persen pestisida yang menempel pada buah akan hilang jika buah dicuci
bersih dengan air mengalir. Jangan lupa untuk menggosok permukaan buah dengan
tangan atau sikat yang lembut.
Pastikan juga untuk membersihkan bagian pangkal buah seperti
tangkai dan ujung-ujung tersembunyi tempat kuman biasanya berkumpul. Anda
juga perlu memerhatikan bagian buah yang terlihat bonyok atau rusak.
Bersihkan dan potong bagian tersebut karena bakteri bisa berkembang di
dalamnya.
Akan tetapi, satu hal yang tidak boleh luput dilakukan
sebelum mencuci buah adalah mencuci tangan Anda terlebih
dulu.
Buah apa saja yang bisa dimakan dengan kulitnya dan yang
tidak?
Memang, sih, beberapa buah seperti salak, rambutan, semangka, nanas, atau durian jelas tidak bisa dimakan bersama kulitnya (kecuali jika Anda bernyali). Namun pada dasarnya, hampir kebanyakan buah bisa Anda makan langsung dengan kulitnya. Sebagai contoh: apel, kiwi, pisang, beri-berian, dan pir.
Kembali lagi, makan buah dengan atau tanpa
kulitnya adalah pilihan dan selera masing-masing. Namun, jika Anda bisa
mendapatkan manfaat berlimpah dari mengonsumi buah dengan kulitnya, kenapa
tidak mencobanya?
0 Komentar