Jalan kaki bagi sebagian
orang dianggap sebagai olahraga yang efektif untuk membakar lemak tubuh.
Padahal, ketika kita mengalami kelebihan berat badan, olahraga jalan kaki saja
sebetulnya belum cukup. " Olahraga seperti jalan kaki saja kurang.
Kalau dia tidak
memfungsikan seluruh sendi dan ototnya." Begitu kata Nutrisionis Jansen
Ongko dalam acara peresmian fasilitas Cold-Pressed Juice dengan teknologi high
pressure dari Re.Juve di Cikupa, Banten, Rabu (12/12/2018). Jansen menambahkan,
seiring bertambahnya usia, tubuh manusia akan mengalami sejumlah perubahan.
Mereka yang berusia di
atas 30 tahun, misalnya, metabolismenya mulai melambat, fungsi organ menurun
dan lainnya. Sementara pada usia 20 tahunan, banyak orang masih memiliki
metabolisme tubuh yang tinggi.
Sehingga, mereka cenderung
tidak lebih cepat gemuk. Kondisi itu bisa dibandingkan dengan orang dengan usia
di atas 30 tahun. Ketika jalan kaki dianggap tidak cukup untuk menurunkan berat
badan, lalu apa olahraga yang dianjurkan? Jansen menyarankan, bagi mereka yang
belum terbiasa berolahraga, bisa memulai olahraga ringan selama setidaknya 15
menit.
Tak perlu memilih olahraga
yang berat, cukup lakukan bodyweight training. "Sesuaikan juga dengan
kemampuan tubuh, sendinya sakit tidak, kondisinya overweight tidak,"
tuturnya. Setiap orang pada dasarnya mempunyai profil penyusunan program
olahraga yang berbeda-beda.
Sehingga, program yang
cocok bagi satu orang belum tentu cocok dengan yang lainnya. Namun, ketika kita
merasa pola latihan yang dilakukan sudah terlalu mudah, cobalah untuk
meningkatkannya. Bisa melalui penambahan durasi atau menambah tingkat
kesulitan.
Olahraga yang dilakukan
juga tidak mesti pergi ke pusat kebugaran dengan mengangkat dumbbell dan
barbel, atau pun melakukan bodyweight training. Kamu bisa memilih olahraga lain
seperti senam kesehatan, aerobik, yoga, pilates, atau lainnya. "Banyak
cara untuk meningkatkan kualitas olahraga. Pastikan fisik kita siap," kata
CEO Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) itu.
0 Komentar