3 Dampak Turunkan Berat Badan Yang Salah


3 Dampak Turunkan Berat Badan Yang Salah

INDOWEEKLY.COM - Ketika ingin memiliki bentuk tubuh ideal, target kita adalah menghilangkan lemak tubuh dan menambah massa otot.  Tapi, yang sering terjadi adalah kita malah kehilangan massa otot alih-alih lemak di tubuh. "Sangat buruk kehilangan otot bukan lemak, karena otot adalah kunci dalam gerakan dan fungsi tubuh," kata Gerardo Miranda-Comas, pakar rehabilitasi dan pengobatan fisik.

Namun hilangnya massa otot juga berakibat negatif pada kekuatan dan daya tahan tubuh yang menyebabkan penurunan kinerja fungsional. Jika kalau kita melakukan proses penurunan berat badan dengan tepat, maka seharusnya tidak terjadi penyusutan massa otot terlebih dahulu.

"Secara umum, otot tidak akan hilang sebelum lemak.Tapi Ini tergantung pada nutrisi dan volume aktivitas yang kita lakukan," kata Miranda-Comas. Ia juga mengatakan orang yang mencoba menurunkan berat badan dengan cara berpuasa makan dapat menurunkan berat badan karena penyusutan massa otot terlebih dahulu sebelum lemak.Karena tubuh kita lebih suka memakai glukosa dari karbohidrat sebagai energy kita untuk beraktivitas.

Namun, jika tidak tersedia makan yang dipakai adalah glikogen, glukosa yang disimpan di liver dan otot. "Lemak juga digunakan atau dipakai untuk energi tergantung pada durasi aktivitas fisik kita lakukan. Kita juga bisa melatih tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi utama,selain glukosa," tambahnya.

Untuk pola makan supaya tetap sehat, pakar nutrisi Wesley Delbridge mengatakan, diet sehat bagi tubuh kita menerapkan pola makan yang terdiri dari 45-64 persen karbohidrat, 15-35 persen protein dan 20-35 persen lemak. "Intinya adalah memiliki diet seimbang dan tidak membatasi makanan apa pun secara rendah yang masuk kedalam tubuh kita," ucapnya. Tentu saja, ini tergantung pada diet yang kita terapkan,karena diet yang salah bisa bahaya bagi tubuh kita.

Beberapa orang juga mungkin menerapkan diet rendah karbohidrat (diet keto), protein tinggi (diet atkins), atau rendah lemak,ingat satu hal,ini tidak baik untuk tubuh kita. Jika kita melakukannya terlalu ekstrem, tubuh bisa merasakannya. Agar kita lebih waspada tentang hilangnya massa otot, berikut empat tanda tubuh kehilangan massa otot, bukan lemak.

1.    Olahraga terasa lebih menyiksa

Menyusutnya massa otot menyebabkan olahraga terasa berat,karena kita kehilngan sebagian energi, dan mungkin membuat kita merasa seperti tak pernah berolahraga. Menurut Spencer Nadolsky, pakar kebugaran, kekuatan kita akan berkurang saat berolahraga karena terjadi penyusutan massa otot. "Jumlah hitungan saat melakukan repetisi menurun atau mungkin tidak dapat memperoleh repetisi sebanyak yang pernah kita lakukan untuk setiap set," tambahnya.

2.    Lamban dalam melakukan aktivitas

Penyusutan masa otot efeknya juga bisa berlaku dalam aktivitas sehari-hari. "Nutrisi yang tidak memadai dapat menyebabkan penurunan otot, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi,maka dari itu kita harus memperhatikan asupan kita," kata Miranda-Comas. Menurutnya, ini bisa disebabkan oleh kekurangan energi dan berlebihan dalam berolahraga. "Individu yang sangat aktif dan mengalami penurunan berat badan bersama dengan penurunan kinerja, bisa jadi karena olahraganya berlebihan," tambahnya.

3.    Persentase lemak tubuh tidak berubah

Jika kita kehilangan berat badan tetapi persentase lemak tubuh tetap sama, bisa jadi kita mengalami penyusutan massa otot. "Tubuh tidak akan menjadi seperti yang kita inginkan. Kita mungkin mengalami pengurangan lingkar pinggang, namun lemak di tubuh tetap ada," kata Nadolsky

4.    Penurunan berat badan terjadi secara drastis

"Semakin banyak lemak yang kita miliki, semakin besar kemungkinan kita akan kehilangan lebih banyak lemak daripada otot ketika menurunkan berat badan," kata Dr. Nadolsky. Biasanya, penurunan berat badan yang terjadi secara cepat tak akan bertahan lama. Delbridge mengatakan penurunan berat badan membutuhkan waktu lama, dan tentu saja kesabaran yang tinggi. "Penurunan berat badan yang normal harusnya hanya terjadi sebanyak 0,5 kilogram hingga 1 kilogram per minggu," kata Delbridge.



Posting Komentar

0 Komentar