Memasuki tahun politik, pilkada serentak dan Pilpres 2019, media sosial kini diramaikan celotehan berbau politik.Para
Buzzer-buzzer pun tengah bergerak menyebar promosi pribadi hingga informasi
provokatif yang merugikan lawannya,entah itu berupa fitnah ke keluarga maupun
ke diri pribadi.
Agar kita tidak mudah terjebak dengan para buzzer-buzzer tersebut,
ada baiknya kita belajar untuk mengenali akun-akun provokatif di media sosial
agar kita tidak terjebak dengan isu yang mereka giring.
Berikut cara mudah kenali hoax dari akun provokatif di medsos sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
1. Jangan Tertipu Foto Wanita
Cantik
Terkadang akun provokatif tidak segan memakai foto-foto wanita cantik di profil mereka, bahkan ada juga yang memang menyamar menjadi wanita.
Misal, akun @triomacan2000
yang sempat terkenal pada 2012 lalu. Akun itu biasanya memakai foto wanita cantik dan nama Ade Ayu Sasmita. Saat
identitasnya sudah berhasil dibongkar oleh aparat, ternyata pemilik akun adalah
seorang lelaki paruh baya.
Untuk kaum Adam, janganlah
sampai terkecoh. Bila sobat menemukan ada yang memakai foto profil wanita
cantik, tapi isi cuitannya selalu provokatif dan politis, ada kemungkinan itu
adalah akun samaran.
2. Jangan Terbuai Gelar
Jangan pula terbuai dengan gelar. Contoh, sempat ada kasus orang yang bergelar doktor tapi ditahan aparat akibat cuitannya yang tidak senonoh tentang Presiden Joko Widodo.
Malah, belakangan ini
terkuak ada lulusan S1 yang dipanggil profesor di Twitter kan sangat amat lucu,
tetapi cuitannya kerap merendahkan kecerdasan orang lain atau menghina orang
lain.
Oleh sebab itu,
berpikirlah secara jernih dengan pikiran yang rasional, dan jangan sampai opini
kamu sampai digiring akibat terprovokasi bahasa yang keras, meskipun akun
tersebut menyandang gelar akademis.karena banyak akademis yang tidak
mencerminkan keakademisannya.
3. Hobi Sebar Situs Berita
Abal-abal
Di Indonesia ada banyak situs berita,bahkan jumlahnya ribuan tetapi tidak semuanya memiliki kualitas yang sama. Ada yang objektif, bahkan ada juga yang asal buat situs berita untuk kepentingan tertentu.seperti menyebar hoax atau mendapatkan pundi pundi uang dari iklan.
Bila melihat judul berita
provokatif yang menjurus memojokan suatu kaum atau pribadi seseorang, jangan
langsung percaya, cobalah kroscek lebih dulu ke media lain.Jangan sampai
tertipu,nanti keliatan bodohnya, apalagi ikutan menyebar berita abal-abal dari
akun provokatif.
4. Selalu Menyerang Satu Tokoh
Akun provokatif sering sekali tidak jauh jauh dari yang namanya buzzer yang mendukung atau menyerang tokoh tertentu,karena buzzer ini dibayar untuk itu.
Cara membedakan itu buzzer
atau akun pengamat politik adalah lewat objektivitas mereka.Akun buzzer
tentunya selalu menyerang tokoh politik tertentu. Apapun yang dilakukan oleh
sang tokoh pasti akan langsung diserang habis-habisan.
Sebaliknya, akun Twitter/facebook yang memang suka mengamati
dinamika politik pastinya lebih objektif dan tidak asal puji maupun asal serang
tanpa data yang valid.
Bila melihat akun buzzer
seperti itu, abaikan saja. Mereka justru bekerja sesuai pesanan orang yang
berkepentingan.
5. Isu yang Dibahas Selalu Sama
Masih berkaitan dengan para buzzer provokatif, isu-isu yang mereka bahas pun itu-itu saja,mungkin kita sampai bosen melihatnya,dengan sedikit isu yang terus di goring biar renyah.
Isu yang mereka ambil pun
cenderung provokatif. Yang belakangan ini sering dipakai adalah masalah asing,
agama, ras, dan komunisme.
Mereka tidak segan
menggunakan dan memelintir isu-isu tersebut untuk melakukan provokasi di medsos
demi kepentingan tertentu, biasanya politik.
Amat sangat disayangkan
bila pengguna medsos menjadi berkelahi akibat isu yang disebar akun-akun
provokatif yang tentu tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya..
0 Komentar