Ada banyak alat kontrasepsi yang tersedia dan terkenal
manjur mencegah kehamilan, dari pil KB, IUD, kondom, dan sebagainya. Namun
sayangnya, beberapa wanita tetap mengalami kehamilan alias ‘kebobolan’, padahal
sebetulnya sudah memakai alat kontrasepsi. Ini mungkin saja karena KB yang Anda
gunakan tidak cocok sehingga harus segera diganti. Nah, berikut ini beberapa
alasan lainnya mengapa Anda harus segera mengganti alat kontrasepsi.
Kenapa saya harus mengganti alat kontrasepsi?
Tidak semua wanita akan langsung merasa cocok dengan alat
kontrasepsi pilihannya. Ada yang harus berjuang melawan efek samping KB yang
mengganggu sampai memutuskan untuk mengganti alat kontrasepsi.
Alat KB yang tidak cocok adalah satu dari sekian banyak
alasan mengapa Anda harus mengganti alat kontrasepsi. Berikut ini ciri-ciri
Anda harus mengganti alat kontrasepsi sesegera mungkin.
1. Sering lupa waktu minum pil KB
Apakah Anda seorang pengguna metode kontrasepsi oral alias
pil KB? Jika iya, pastikan Anda minum pil KB secara rutin setiap hari. Dengan
kata lain, Anda tidak boleh lupa minum pil KB, walaupun cuma satu hari.
Sebetulnya, terlambat atau kelupaan minum pil KB sekali saja
tidak akan berdampak besar bagi tubuh Anda. Akan tetapi jika ini terjadi
berulang kali (terutama jika lupa minum pil KB 3 hari berturut-turut), pil KB
tidak akan lagi efektif melindungi diri Anda dari terjadinya kehamilan.
Bila selama ini Anda sering kelupaan minum pil KB, maka
segera konsultasikan ke dokter untuk mengganti alat kontrasepsi yang baru. Dokter
mungkin akan merekomendasikan IUD, koyo KB, atau cincin vagina yang lebih
sederhana.
2. Sering mengalami perdarahan
Beberapa wanita mengalami perdarahan ringan ketika pertama
kali pakai KB. Menurut Mary Jane Minkin, MD., seorang dosen kebidanan dan kandungan
dari Yale Medical School, hal ini wajar terjadi dan biasanya akan hilang
setelah beberapa hari.
Mary Jane Minkin menjelaskan bahwa hormon estrogen di
dalam pil KB bekerja seperti lem. Jika lapisan dinding rahim sudah
terbentuk, namun tidak ada cukup lem untuk membuatnya menempel, maka dinding
rahim akan meluruh dan menyebabkan perdarahan.
Bila perdarahannya terus berlanjut, dokter akan memberikan
pil KB dengan dosis yang lebih tinggi. Atau, Anda mungkin juga dianjurkan untuk
mengganti alat kontrasepsi lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
kesehatan Anda.
3. Suasana hati mudah berubah (mood swing)
Wanita yang menggunakan metode kontrasepsi hormonal sering
mengalami perubahan suasana hati drastis alias mood swing. Hal ini
dipengaruhi oleh tingginya jumlah progestin dalam alat KB.
Pada dasarnya, setiap jenis KB punya kadar progestin yang
berbeda-beda. Jika awalnya Anda merasa senang, tapi tiba-tiba berubah jadi
sedih atau marah tanpa sebab bahkan sampai mengganggu orang-orang di sekitar,
maka sudah saatnya bagi Anda untuk mengganti alat kontrasepsi.
4. Perut kembung
Perut kembung adalah salah satu efek samping pil
KB yang paling umum. Ini karena kandungan estrogen di dalamnya dapat
menimbun banyak air dalam tubuh sehingga membuat perut Anda terasa penuh.
Segeralah beristirahat jika perut Anda terasa tidak nyaman
akibat kembung. Namun jika kondisi ini sampai mengganggu aktivitas Anda, maka
konsultasikan ke dokter untuk mengganti alat kontrasepsi lain.
5. Gairah seks menurun
Cara kerja pil KB yang paling utama adalah menghambat proses
ovulasi untuk mencegah kehamilan. Namun, secara bersamaan pil KB ini juga
merangsang ovarium untuk berhenti memproduksi hormon seks testosteron.
Hal ini menyebabkan gairah seks wanita jadi menurun dan
akhirnya menolak berhubungan seks. Jika tidak segera diatasi, keintiman
hubungan Anda dan pasangan bisa terancam, lho.
Maka itu, coba bicarakan dengan dokter Anda untuk mengganti
alat kontrasepsi yang mengandung progestin. Cara kerja progestin berkebalikan
dengan estrogen, yaitu justru memicu produksi hormon testosteron. Atau, Anda
juga bisa menggunakan KB non-hormonal seperti IUD tembaga yang lebih
aman tanpa mengganggu gairah seks Anda.
6. Muncul banyak jerawat
Terlepas dari berbagai efek samping yang ditimbulkan, hampir
semua alat kontrasepsi ternyata bermanfaat untuk mengatasi jerawat. Pasalnya,
kandungan hormonnya dapat menghambat ovulasi dan kadar testosteron tubuh
sehingga membuat kulit jadi lebih sehat dan bebas jerawat.
Meski begitu, masih ada kemungkinan wajah Anda akan kembali
dipenuhi oleh jerawat yang mengganggu. Sebagai solusinya, gunakan alat
kontrasepsi lainnya yang mengandung progestin untuk membantu mengatasi jerawat.
7. Migrain yang disertai dengan gangguan penglihatan
Apakah Anda akhir-akhir ini mengalami migrain yang disertai
dengan pandangan buram? Jika iya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Dilansir dari Mayo Clinic, kandungan hormon dalam alat KB dapat
menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dalam tubuh. Hal ini dapat
memunculkan berbagai gejala dalam tubuh, salah satunya membuat kepala terasa
nyut-nyutan hingga migrain.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang memakai
pil KB dan mengalami migrain, terlebih sampai menyebabkan gangguan penglihatan,
berisiko tinggi terkena pembekuan darah dan stroke.
Bila Anda mengalaminya, segera bicarakan ke dokter untuk
mengganti alat kontrasepsi. Pilihlah kontrasepsi non-hormonal seperti IUD
tembaga atau kondom yang lebih aman.
0 Komentar