Jakarta - Seksual masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan, apalagi
pada anak-anak. Padahal konten berbau seksual dalam berbagai medium semakin
banyak mengintervensi masyarakat di zaman kiwari. Pendidikan seksual sejak dini
seyogianya menjadi hal yang kudu diperhatikan.
Tak mudah memang untuk memberikan pendidikan seksual pada anak seumur jagung. Namun, beberapa cara yang lebih halus dan renyah bisa jadi pilihan.
Tak mudah memang untuk memberikan pendidikan seksual pada anak seumur jagung. Namun, beberapa cara yang lebih halus dan renyah bisa jadi pilihan.
Tengok saja aksi sebuah lembaga pendidikan anak usia dini di Jepang.
Terakoya Kids meluncurkan program khusus pendidikan seksual bagi anak dengan
menggunakan permainan kartu bergambar binatang.
Permainan ini bertujuan untuk mengurangi kejahatan seksual pada anak yang marak
terjadi di jepang.Dalam game ini, sekitar 10 anak berusia 4-10 tahun bakal
memainkan kartu bergambar binatang itu dipandu oleh seorang suster yang ahli.
Kartu itu dicetak dengan ilustrasi 17 jenis hewan, baik jantan dan betina. Mulai dari ikan, lumba-lumba, siput, jerapah, hingga gajah.
Kartu itu dicetak dengan ilustrasi 17 jenis hewan, baik jantan dan betina. Mulai dari ikan, lumba-lumba, siput, jerapah, hingga gajah.
Ada pula kartu yang menunjukkan persetubuhan antara hewan-hewan berbeda
jenis kelamin itu.Anak-anak diminta untuk mencocokan dua jenis kelamin yang
berbeda dari binatang yang sama, termasuk kartu binatang yang sedang kawin.
Anak-anak juga harus meneriakkan kata 'menghamili' untuk mendapatkan poin
usai memasangkan kartu.Sora News 24 melaporkan, anak-anak yang mengikuti
program pendidikan seksual ini awalnya merasa malu. Namun, perlahan mereka
mulai menikmati permainan.
Setelah permaian usai, suster juga menyuruh anak-anak menyanyikan lagu tentang pakaian yang menutupi bagian penting dari tubuh mereka. Nyanyian itu diikuti dengan tindakan yang membuat anak-anak sadar terhadap bagian tubuh mereka.
Pendidikan seksual dengan menggunakan kartu gambar binatang ini juga menuai pro dan kontra. Beberapa pihak berkomentar anak-anak seharusnya diajarkan dengan cara yang lebih normal. Namun, Terakoya Kids tetap berpendapat cara ini efektif bagi anak untuk mengetahui organ tubuh yang mesti dilindungi dari penjahat seksual.
sumber : cnnindonesia.com
0 Komentar