Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat Rachland
Nashidik mengkritik pernyataan calon wakil presiden Ma'ruf Amin yang
menyindir koalisi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno yang
dituding tidak menghargai keputusan Ijtimak Ulama di pemilihan presiden
(pilpres) 2019.
Menurut Rachland, Ma'ruf yang merupakan calon pendamping petahana Joko Widodo itu sudah mulai memainkan politik identitas di saat pertarungan pilpres bahkan belum dimulai secara resmi.
"Ini baru awal. Gong tanda pertandingan dimulai bahkan belum dipukul. Politik agama, kali ini, dari istana," katanya lewat akun pribadi @RachlanNashidik, Senin (13/8).
Menurut Rachland, Ma'ruf yang merupakan calon pendamping petahana Joko Widodo itu sudah mulai memainkan politik identitas di saat pertarungan pilpres bahkan belum dimulai secara resmi.
"Ini baru awal. Gong tanda pertandingan dimulai bahkan belum dipukul. Politik agama, kali ini, dari istana," katanya lewat akun pribadi @RachlanNashidik, Senin (13/8).
Kicauan Rachland itu mengomentari tautan berita soal pernyataan Ma'ruf Amin yang menyindir kubu Prabowo yang tak menghargai ulama.
Baca Juga : Mahar Politik Sandiaga Untuk Jadi Cawapres Prabowo
CNNIndonesia.com telah mengonfirmasi kicauan tersebut ke Rachland dan telah dibenarkan oleh Rachland.
CNNIndonesia.com telah mengonfirmasi kicauan tersebut ke Rachland dan telah dibenarkan oleh Rachland.
Hingga berita ini diturunkan, pihak istana belum merespons
tudingan yang disampaikan politikus Demokrat soal istana mainkan politik agama.
Pesan singkat CNNIndonesia.com ke Tenaga Ahli Utama Kantor Staf
Presiden Ali Ngabalin pun belum direspons.
Sebelumnya Ma'ruf menyindir kubu Prabowo tidak menghargai ulama. Sebab, ia menyebut Prabowo lebih memilih pendamping nonulama, Sandiaga Uno, ketimbang cawapres rekomendasi ijtimak ulama, yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufrie atau Ustaz Abdul Somad.
"Ada sebelah sana. Ngomongnya menghargai ulama, menghargai ulama tapi usul ijtima ulamanya tidak di-dengerin," ujar Ma'ruf di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (10/8).
Ma'ruf mengatakan sikap yang ditunjukkan Prabowo berbanding terbaik dengan apa yang dilakukan oleh Joko Widodo. Ia menilai Jokowi sangat menghormati ulama.
Salah satu bukti Jokowi menghargai ulama, kata Ma'ruf, terlihat saat bertemu dengan Mustasyar PBNU Maimoen Zubair alias Mbah Moen. Jokowi disebut sangat menaruh hormat terhadap ulama kharismatik asal Rembang tersebut.
"Saya anggap Pak Jokowi, dia itu betul-betul menghargai ulama," ujarnya.
Sebelumnya Ma'ruf menyindir kubu Prabowo tidak menghargai ulama. Sebab, ia menyebut Prabowo lebih memilih pendamping nonulama, Sandiaga Uno, ketimbang cawapres rekomendasi ijtimak ulama, yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufrie atau Ustaz Abdul Somad.
"Ada sebelah sana. Ngomongnya menghargai ulama, menghargai ulama tapi usul ijtima ulamanya tidak di-dengerin," ujar Ma'ruf di Kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (10/8).
Ma'ruf mengatakan sikap yang ditunjukkan Prabowo berbanding terbaik dengan apa yang dilakukan oleh Joko Widodo. Ia menilai Jokowi sangat menghormati ulama.
Salah satu bukti Jokowi menghargai ulama, kata Ma'ruf, terlihat saat bertemu dengan Mustasyar PBNU Maimoen Zubair alias Mbah Moen. Jokowi disebut sangat menaruh hormat terhadap ulama kharismatik asal Rembang tersebut.
"Saya anggap Pak Jokowi, dia itu betul-betul menghargai ulama," ujarnya.
Sumber : cnnindonesia.com
0 Komentar